Public Training Debt Collectin With Legal Approach

 
DEBT COLLECDTION WITH LEGAL APPROACH 
15 - 16 MEI 2012

AGENDA PELATIHAN

SESI 1 : Prinsip Dasar Debt Collection: Analisa Sebelum Penagihan & Metode
             Penagihan yang Efektif.
· Memahami prinsip dasar dari aktivitas collection serta tahapan analisa yang dibutuhkan: 
  kemauan, kemampuan, pemilahan alasan, dan teknik penagihan yang tepat.
· Memahami tipe dan karakter dari klien bermasalah.
· Analisa Alasan Overdue: Tidak mampu (Investigasi), Lupa (Sms, reminder),
  Administrasi (Follow up), Tidak mau.
· Analisis Kolektabilitas: Mau VS Mampu.
· Memahami strategi dari fungsi collection dan peran unit desk collector didalamnya 
  sesuai SOP, misal: Reminder => 2 kali Ingkar janji => Field.
· Memahami fungsi-fungsi unit pendukung collection dan interaksinya dengan desk collection unit.
· Normal collection strategy: Preventing roll-Rate from X days serta hubungannya dengan  
  Front-End and Back End Collection activities an Field collection strategy:Pick-Up payment &
  Field collection.High avoidance, SkipTracing, dan Fraud Klient.
· Memahami Collection / Payment Management adalah Sumber Competitive Advantage.
· Pentingnya Strategi Manajemen Penagihan: Strategi Penagihan berdasarkan Umur, Strategi Penagihan
  berdasarkan Hasil.
· Membahas pentingnya tujuan Proses Penagihan,
· Metode Penagihan Utama
· Peran & Tanggung Jawab Seorang Kolektor/Penagih

SESI 2 : Memahami Aspek Hukum Perdata & Kepailitan Dalam Penagihan
· Memahami Aspek Legal Penagihan,
· Garis Besar Penanganan Piutang Bermasalah,
· Penanganan Piutang Berdasarkan Aspek Hukum,
· Fakta Hukum Dan Penentuan Langkah Hukum,
· Hal-hal yang Memiliki Nilai Sebagai Fakta Hukum,
· Hukum Perdata dan Somasi dalam Penagihan,
· Langkah Mediasi dalam Penyelesaian Penagihan,
· Efektifitas Pengajuan Gugatan & Permohonan Pailit dalam Pengembalian Utang,
· Upaya Hukum Melawan Kepailitan,
· Pembatalan & Pencabutan Putusan Pailit,
· Aktivitas sebelum Pembacaan Putusan Pailit,
· Proses Eksekusi Perkara Gugatan Perdata,
· Peran Kurator dalam Kepalitan,
· Hal-hal yg hrs diperhatikan dlm pengangkatan kurator, Kewajiban Kurator.

SESI 3 : Aspek Hukum Pidana, Peraturan Bank Indonesia dan Aspek Covenant
              Dalam Penagihan
· Membahas Aspek Pidana Dalam Piutang.
· Peraturan dan surat Edaran baru Bank Indonesia
· Saksi dan Bukti, serta covenant dalam penagihan agar tidak berkepanjangan di sisi pidana.
· Berhadapan dengan polisi (UU kepolisian, tatib dan surat edaran kapolri).

SESI 4 : Role Play dan Diskusi Beragam Kasus Hukum dalam Penagihan
· Membahas beragam kasus  hukum collection oleh fasilitator: masalah peserta.
· Tips dan triks berhadapan dengan pengacara.
ROLEPLAY: Berhadapan dengan kuasa hukum pengacara.

SESI 5 : Aspek Psikologis dalam Aktifitas Penagihan
· Memahami tipe dan karakter dari klien sesuai tipologi.
· Strategi dalam menghadapi klien yang beragam dan kiat mendekatinya sesuai tipologi.
· Strategi Tipologi: Tehnik Identifikasi (Kuasa, Harmoni, Gaul, Analitikal) dilanjutkan dengan teknik Pendekatan (Gali info) => validasi alasan tidak bayar  => Strategi penagihan lanjutan.
· Bagaimana menagih sesuai dengan tipology.
· Aplikasi tipologi kedalam penagihan: motif, nada suara, cara berdebat, cara menyampaikan.
LATIHAN: Penyesuaian pembicaraan dengan tipologi klien.

SESI 6 : Latihan Tipologi & Komunikasi Pembuka Pembicaraan: Bagaimana
              menjaga Kontrol Negosiasi Penagihan
· Beragam strategi yang berbeda dalam komunikasi penagihan.
· Memahami perbedaan antara pikiran dengan perbuatan.
· Memahami Kekuatan pikiran bawah sadar.
· Hukum pikiran bawah sadar dan implikasinya.
· Latihan Beragam tehnik komunikasi bawah sadar dan NLP dan penggunaan NLP untuk membangun kedekatan  & relasi.
· Tehnik membuka hubungan baru dengan new people: Quick Trust Building.
· Pemahaman Tiru, Samakan dan Pimpin (TSP) didalam melakukan komunikasi sesuai prinsip Emotional Management & Influencing Strategy.
· Tehnik membangun rapport dan menciptakan suasana yang posotif.+ video Pacing Leading.
LATIHAN: Tiru samakan pimpin.
LATIHAN: Tipologi.
LATIHAN: (berdasarkan studi kasus internal) & Role Play di depan kelas.

SESI 7 : Metode Komunikasi Suasana Konflik Dengan Metode Empathy, Reframing
             (Sudut Pandang Baru), Perumpamaan dan Metamodel
· Tehnik menghadapi suasana konflik: Senangkan hatinya dengan empathy, rubah logika dengan sudut pandang baru, hilangkan emosi dengan perumpamaan.
· Bagaimana Menguasai Bahasa bawah sadar dalam membungkus pesan: pengenalan tehnik Perumpamaan.
· Pengenalan Tehnik Metamodel, sudut pandang baru, perumpamaan.
· Neuro Persuasion: ilmu canggih membungkus pesan (Kombinasi dari perumpamaan, sudut pandang baru dan metamodel).
· Esensi dari Pembentukan, Pengemasan & Penyampaian Pesan.
· Meta Model berupa seni mengajukan pertanyaan kunci guna menghilangkan asumsi, dan memperdalam informasi.
· Beragam contoh tehnik pembungkusan pesan dan pembelajarannya.
· Aplikasi Metode reframing atau sudut pandang baru untuk merubah pikiran seseorang (sehingga mau memberikan data),
LATIHAN: Sederhana tehnik Perumpamaan dalam  komunikasi.
LATIHAN: Mengenali beragam situasi yang dihadapi dan strategi bagaimana mengemas
                    rasa yang tepat.

SESI 8 : Latihan dan Role Play (Menggunakan Form)
· Prinsip dasar Consultative collection & Negotiation techniques.
· Solusi mengatasi pelanggan yang sulit.
· Latihan materi Reframing, Metamodel dan Perumpamaan (45 menit).
· Bagaimana berbicara dengan hati kecil - esensi nurani dan hubungannya 
  dengan intuisi.
· Mendeteksi kebohongan, manipulasi dan tipuan melalui intuisi.
· Latihan menyusun Script dan Role Play kominikasi konflik ke:
· Ke Customer.
· Ke unit lain misal Marketing/Collection/Legal/Tax.
· Ke atasan langsung yang karena tuntutan pekerjaan menuntut agar 
   bawahan kreatif menyelesaikan sendiri dahulu.
· Ke atasan departemen lain, misal pajak.
· Review materi teknis selama dua hari.
· Studi kasus dan diskusi kelompok.
· Teknik review menggunakan form.
· Rencana perbaikan di lapangan pasca pelatihan.
LATIHAN: Membuat script atas situasi diatas.
LATIHAN: Berlatih berhadapan tanpa script di evaluasi menggunakan form 
                   berbentuk 3 dimensi (collector, nasabah, observer).

 

CONTACT INFO :
M-Knows Consulting Surabaya
Vivi
Telp : 031-83705277, Fax : 031-8705381
Email : mknows_sby@yahoo.com
Formal (No Jeans, No Sendal, No T-Shirt

INVESTASI :
Rp. 2.500.000,- / Orang (Bukti di Fax / Email)
Selambatnya Tanggal 1 Mei 2012
Normal Investasi : Rp. 3.000.000,- / Orang
Sudah termasuk Coffee Break, Makan siang, Sertifikat & Seminar Kit

» Read more → Public Training Debt Collectin With Legal Approach

JADWAL PUBLIC TRAINING 2012


» Read more → JADWAL PUBLIC TRAINING 2012

Ketika Ekonomi Membaik

Ketika Ekonomi Membaik

KEJUTAN demi kejutan sedang dirasakan perekonomian Indonesia. Kala politik,korupsi, dan infrastrukturnya karut-marut dan menuai keresahan publik,perekonomian Indonesia justru dipuji dunia.

Indonesia menjadi tempat terbaik untuk memulai usaha (survei BBC 2011), consumer confidence index kita menempati nomor tiga tertinggi di dunia (survei global Nielsen), posisi daya saing kita membaik dari nomor 54 ke nomor 44 (World Economic Forum), dan masih banyak lagi.

Hari-hari ini ratusan CEO Indonesia menerima permintaan audiensi dari pemimpin-pemimpin perusahaan kelas dunia yang selama ini hanya transit di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng atau Ngurah Rai,Denpasar. Tentu saja, perekonomian yang menarik bagi pelaku usaha global belum tentu menarik bagi para politisi dan rakyat.

Sepanjang kesenjangan kaya miskin tetap lebar,pertumbuhan ekonomi tetap rawan. Apalagi yang berjuang di negeri ini masih didominasi sektor informal yang menempati lapak-lapak yang mudah digusur Satpol PP dan mengalami kesulitan mengurus formalitas usaha. Dalam Cracking Zone, terdapat lima pilar yang membuat pemerintah-rakyat dan pengusaha Indonesia perlu bertindak lebih berhati-hati.

Kelima pilar itu adalah entrepreneurship power (dengan 50,7 juta usahawan sektor informal), spending power yang meningkat cepat (pendapatan per kapita sudah melewati angka USD3.000), social net power (penetrasi pengguna jejaring sosial yang tinggi, jumlah ponsel yang dimiliki penduduk melewati 200 juta), competition power (penyempurnaan business process, perang harga, dan efek fermium), serta new generation power (masuknya generation atau connected generation dengan potensi memperbarui industri atau menjadi crackers).

Lantas,kehati-hatian apa yang harus kita hadapi saat ekonomi membaik, namun jalan yang dilewati mengalami cracking?

Kualitas Internal
Dengan membaiknya perekonomian, kompetisi di antara para pelaku usaha akan semakin tinggi dan intensif.Memang benar, pasar yang selama ini dianggap menjadi biang keladi kesulitan ekonomi sudah tidak menjadi masalah lagi. The market is there, but the problem is here,inside our business.
Silakan Anda buka usaha apa saja, hampir semua yang Anda tawarkan ada pembelinya. Namun, masalahnya bukan itu. Masalahnya adalah apakah bisa Anda berkompetisi dengan wirausaha-wirausaha yang lebih siap dari Anda? Kesiapan seperti apa yang saya maksud? Semua kesiapan, tentu, akan menentukan kualitas internal perusahaan Anda.

Pertama, Anda hanya akan bisa bersaing bukan karena Anda bisa mendapatkan premium segment dengan harga tinggi. Melainkan seberapa fleksibel dan efisien struktur biaya Anda. Perbaikan internal pada sejumlah perusahaan akan mendorong terjadinya price war, dan pemenangnya adalah mereka yang membenahi business process, bukan yang menguasai market share.
Kedua, persaingan juga terjadi dalam mendapatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Perusahaan-perusahaan besar akan fokus pada pengetahuan, sedangkan pendatang- pendatang baru akan fokus pada attitude. Talent war akan membuat perusahaan- perusahaan kesulitan mendapatkan SDM sesuai dengan yang mereka butuhkan.

Tetapi, beruntunglah perusahaan bahwa pasar SDM berkualitas terbagi dalam dua segmen, yaitu segment high brain memory (tampak dalam nilai yang dicapai seseorang pada sertifikat akademik dan indeks prestasi) dan high quality of myelin (muscle memory). Yang diburu perusahaan-perusahaan besar adalah segmen pertama, dan mereka siap melatih SDM yang baru berbentuk potensi menjadi tenaga profesional yang andal.

Segmen kedua biasanya diabaikan perusahaan-perusahaan besar, terutama bila mereka tidak berasal dari kampus- kampus terkemuka, atau tidak memiliki kualitas akademik yang tinggi. Dengan demikian, mereka tidak tertampung di perusahaan-perusahaan besar dan rela dibayar “about market average” dan menjadi sasaran UMKM.

Untuk mendapatkan SDM yang kualitas myelin-nya baik, diperlukan cara penggajian yang berbeda. Singkatnya, talent war tidak dapat dihindari, dan kita semua akan kerepotan mendapatkan tenaga-tenaga berkualitas tinggi di saat ekonomi membaik seperti ini. Itulah sebabnya saya berani mengatakan para cracker merombak kulturnya dari budaya kucing (yang bersifat comfort, rumahan, diberi makan, guyub) menjadi budaya cheetah (yang harus mencari makan sendiri, agresif, bergerak ke luar,tidak guyub, aktif).

Persiapan ketiga adalah perbaikan kualitas internal pada budaya organisasi (korporat). Perubahan budaya berarti mengubah DNA, dari DNA yang tertidur, pasif, dan comfort, menjadi DNA yang penuh gairah,aktif,berorientasi pada kreativitas dan produktivitas. Dan terakhir, tentu saja mempersiapkan SDM dengan melatih kembali (retraining) SDM-SDM yang sudah terlatih.

Seringkali masalah yang dihadapi bukanlah hard competence, dalam bentuk pengetahuan, melainkan pada attitude dan cara berpikir dalam menghadapi dunia baru. Karena itu, celakalah training manager yang beranggapan ini dan itu sudah diberikan, sebab masalahnya bukan itu, melainkan bagaimana semua itu ditambatkan dalam diri manusia.

 Membaik = Makin Sulit
Suatu hal yang perlu diingat para eksekutif dan pemimpin bisnis bahwa membaiknya perekonomian bukanlah identik dengan makin mudah. Proyek akan makin banyak,tetapi yang memperebutkannya juga lebih banyak lagi.Pesanan akan jauh lebih besar, tetapi keagenan akan dibagi-bagi ke berbagai tangan.

Nilai pesanan akan semakin besar, tetapi tuntutan terhadap kecepatan respons, governance semakin tinggi. Demikian pula saat untung meningkat,tuntutan untuk berbagi menjadi lebih besar. Perusahaan semakin besar,namun penggajian tidak dapat dilakukan sekadar menggaji. Demikian pula dengan harga komoditas membaik, biaya-biaya yang dikeluarkan akan lebih besar.

Anda akan mengalami hal-hal yang baru yang membutuhkan cara-cara pandang baru, dan kerja sama yang solid. Selamat menikmati berusaha dalam dunia baru. Berubahlah sekali lagi,dan tetaplah adaptif dalam menghadapi dunia baru yang terus berubah.

RHENALD KASALI
Ketua Program MM UI

(Koran SI/Koran SI/wdi)
» Read more → Ketika Ekonomi Membaik