MENGELOLA EMOSI & KONTROL DIRI BAGI DEBT COLLECTOR

Bagaimana Mengendalikan Bahkan Memanfaatkan Kondisi Emosi, Temperamen & Trauma Demi Efektivitas Penagihan



Kasus Citibank mengajarkan pentingnya pengelolaan emosi dan kontrol diri bagi para Debt Collector khususnya dan pemimpin perusahaan sebagai pengambil keputusan. Pasal 62 – UU Perlindungan Konsumen menyatakan: Terhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat tetap atau kematian …dapat dijatuhkan hukuman tambahan berupa ….(2). Kewajiban penarikan barang (jasa) dari peredaran; (3) Pencabutan izin usaha.. Dilain pihak, situasi masyarakat yang semakin materialistis dan konsumeristis, membuat godaan terhadap uang meningkatkan resiko fraud dan penyimpangan lainnya. Derren Brown dalam video hasil risetnya menunjukkan bahwa bahkan eksekutif level direktur pun “tanpa sadar” dapat terprogram untuk merampok sambil melupakan resiko terhadap rusaknya masa depan.
Emosi merupakan area bawah sadar, yang perlu diaktifkan kemampuan untuk mengontrolnya, melalui tehnik khusus seperti De-Anchoring, Metaphore, Self Awareness & Realization. Selanjutnya, teknik pengenalan kondisi emosi dan temperamen diri, pembuatan program rem otomatis (mendadak sadar) ala anchor, dan pengenalan kondisi yang menciptakan situasi emosional perlu dikuasai. Terdapat 6 tingkat kompetensi manajemen emosi, dan ini memerlukan pengetahuan teknis yang memadai, bukan sekedar teori atau pemahaman aspek keagamaan. Beragam latihan menghadapi situasi emosional, serta pembahasan video kasus yang dimiliki, akan sangat membantu dalam pembelajaran peserta.
Workshop ini wajib diikuti karena didasarkan pada technical, practical skills yang telah diuji coba pada hampir 1.000 kolektor pada sebuah perusahaan keuangan terbesar di Indonesia, yang mengalami masalah budaya kekerasan baik psikis maupun verbal dalam menagih. Penyempurnaan materi, dimana selain bersifat teknis aplikatif (how to) yang bersifat drill for skills, yang memungkinkan pengukuran kompetensi dengan indikator perilaku, juga ditambah pembahasan aspek hukum, metode rekrutment dan monitoring bawahan, dalam konteks emosi dan kontrol diri.
Beragam testimoni tersedia, dan bagi yang membutuhkan inhouse training, dipersilahkan untuk menghubungi langsung mereka yang sudah merasakan kualitas pelatihan ini, hingga tingkat eksekutif dalam pengukuran perubahan kompetensi maupun 
hasil (business result).

Tujuan Pelatihan :
Peserta memahami esensi dari emosi dan temperamenl bagaimana pengaruh emosi dalam efektivitas kerja dan kehidupan sosial lainnya.

Peserta memahami batasan yang diperbolehkan oleh Hukum di Indonesia (UU Perlindungan Konsumen, KUHP, KUHAP) dan memanfaatkan koridor yang optimum agar maksimal dalam bekerja (Covenant Aspects).

Peserta mampu mengendalikan bahkan memanfaatkan emosi dan temperamen demi kesuksesan karir dan keluarga (Anger Management)




Target Peserta : Supervisor, Manager, Senior Management di perusahaan Perbankan, Penerbit Kartu Kredit, Multifinance dan Bank Microfinance

AGENDA AGENDA PELATIHAN

DAY ONE
Sesi 1: Aspek Hukum, Prinsip Dasar Penagihan, Beragam Situasi Penagihan,
            Dan Implikasinya Bagi Manajemen Emosi
         Pentingnya fungsi dan peran collector  bagi perusahaan: Mengubah mindset dan mental colletion dan berpikir positif.

         Memahami prinsip dasar dari aktivitas collection serta tahapan analisa yang dibutuhkan: kemauan, kemampuan, pemilahan alasan, dan teknik penagihan yang tepat..

         Beragam aspek hukum terkait: UU Perlindungan Konsumen, KUHP, KUHAP.

         Beragam situasi penagihan dan bagaimana peran emosi didalamnya.

         Memahami apa yang menggerakkan manusia (membuat ia membayar), dan bagaimana aplkasinya agar penagihan menjadi efektif.

Sesi 2: Metode Menagih Profesional: Menimbulkan RASA YANG TEPAT Melalui Kemampuan Mempengaruhi Yang Prima (Influencing Skills)
         Beragam situasi penagihan (Surat, telpon, bertemu) dan kondisi lapangan yang mungkin terjadi.

         Apa yang harus dilakukan ketika terjadi situasi sulit dan penuh tekanan: Situasi konflik, Negosiasi A lot, Bertemu Preman, Jawara, Suku Tertentu, Profesi Tertentu.

         Pentingnya menjaga titik mula: latihan mengenali penggerak emosi dan konflik diri sendiri (Simulasi debat vs kerjasama ala pemilihan presiden).

         Pengenalan metode kempesin balon sebagai metode puncak (tercanggih) dalam aktivitas collection pasca conflict.

Sesi 3: Hukum Pikiran & EMOSI Serta Implikasinya Bagi Aktivitas Penagihan
         Mendalami perbedaan pikiran bawah sadar vs pikiran sadar.

         Memahami perbedaan cara kerja dan tehnik memprogramnya.

         Memahami hukum pikiran bawah sadar dan implikasinya.

         Mempelajari faktor yang mempengaruhi pembentukan citra diri.

         Memahami pikiran pada kondisi beta, alpha, teta dan delta.

         Menggunakan NLP untuk memngelola kekuatan emosi.

         Memahami prinsip anchoring.

         Mengaplikasi pemrograman pikiran.

         Memahami & menguji sensitivitas diri: tipe sugestif, tipe normal, tipe analitikal.

         Latihan: memprogram menghilangnya rasa mengantuk.

Sesi 4: Esensi dari Emosi: Fakta, Tehnik, Aplikasi
         Memahami bagaimana emosi berkerja.

         Perbedaan antara emosi, perasaan, hawa nafsu, keinginan dan kehendak: serta diskusi kelas.

         3 konsep besar dalam pemilahan emosi: western approach (psychological test model).

         4 Inti Emosi Negatif: AIDS.

         Tahapan dalam mengelola emosi.

         4 bahasa emosi: intonasi, bahasa tubuh & ekspresi, Rasa, Perumpamaan.

         Bagaimana menggunakan ke 4 bahasa emosi dalam penagihan.

         Sistem lampu lalu lintas (traffic light) dalam manajemen bahasa dan interaksi emosi.

         6 tingkat kecerdasan emosi.

         Mengukur kompetensi kecerdasan emosi anda: penilaian diri.

         Diskusi dan tanya jawab.

DAY TWO
Sesi 5: Memahami Temperamen dan Emosi Labil: Mengapa, Bagaimana, Pengukuran dan Dampaknya Dalam Pekerjaan
         Mengapa kondisi temperamental terbentuk.

         Pengaruh Anchor: dari emotion instability, low level mental power, hidden trauma hingga emotional dead lock.

         Tahapan pertama mengontrol temperamen: membangun kekuatan emosi.

         Latihan: mengetest kekuatan emosi anda.

         Identifikasi dini masalah emosi dan temperamental anda.

         Bagaimana merekrut dan memonitor bawahan ala Derren Brown: pembahasan video the heist.

         Pemahaman (test) diri dan diskusi kelas.

Sesi 6: Memahami Kecenderungan Emosi Anda Berdasarkan Pendekatan Tipologi (Metaprogram NLP)
         Memahami tipe & karakter dari costumer & diri sendiri sesuai tipologi.

         Strategi dalam menghadapi customer yang beragam dan kiat solusinya sesuai tipologi.

         Strategi Tipologi: Tehnik Identifikasi (Kuasa, Harmoni, Gaul, Analitikal) dilanjutkan dengan teknik Pendekatan (Gali info) => validasi alasan tidak bayar  => Strategi penagihan lanjutan.

         Bagaimana menagih dan memahami kecenderungan masalah temperamental sesuai dengan tipology.

         Aplikasi tipologi kedalam penagihan: motif, nada suara, cara berdebat, cara menyampaikan.

         Latihan typologi: putting a stop and go process.

Sesi 7: Beragam Metode Pengendalian Emosi dan Temperamen Dalam Situasi Penagihan
         Memahami emosi: Tehnik lanjutan.
         Tehnik associate dan disassociate.
         Eliminating negatif anchor.
         Believe reprogramming.
         Psyco cybernetics.

         Mengapa emosi bisa terpancing, dan tehnik menanganinya.

         Latihan kondisi emosi terpancing dan peredaannya.

         Ventilasi emosi dan pembersihan emosi negatif diri.

         Latihan negosiasi suasana emosional: Pemahaman magic and killer word.

         Latihan Magic word dan killer word-empathy

         Latihan lanjutan komunikasi bawah sadar ala Knowing Nothing state (tehnik rasa)

Sesi 8: Latihan, dilanjutkan Dengan Group & Individual Therapy (Hingga pukul 18:00)
         Latihan individual, coaching, sharing dan group therapy.

         Simulasi rumah hitam berbaju putih.

         Implanting the emotion & temperament buttons: lampu coklat, kuning, hijau dan biru.

         Instalasi program bawah sadar & Commitment Setting:
         Memiliki tujuan hidup yang selaras dengan tujuan perusahaan.
         Punya keyakinan dengan perusahaan ini/Sense of belonging.
         Punya energi yang cukup, bensin yang cukup untuk menjalani
         tujuan perjalanan ini.
         Ketegasan sehubungan Tanggung Jawab
         Willingness to do more (melakukan kerja lebih)
         Integritas diri yang Profesional.